Jumat, 30 Oktober 2009

Mengincar pesangon

Aditya Ratina,44 tahun usianya,sudah 13 tahun lamanya bekerja sebagai kepala bagian teknis di sebuah pabrik sepatu di Jawa Barat.Saudaranya merencanakan membuka pabrik sejenis di kalimantan dan mengajak Pak Adit pindah kerja.Ia ditawari menjadi direktur bagian teknis di pabrik baru tersebut.Pabrik akan beroperasi sesudah satu setengah tahun lagi.Kalau sempat,ia bisa ikut juga dalam persiapan pabrik baru.Sesudah menerima tawaran ini,Pak Adit dengan sengaja mengurangi disiplin kerja sampai suatu tingkatan yang cukup mengkhawatirkan pimpinannya.Ia sering datang terlambat dan pulang sebelum waktuya.Kadanag-kadang ia sama sekali tidak masuk kerja tanpa memberitahukan lebih dahulu.Ia juga tidak menyelesaikan tugas-tugasnya pada saat yang diharapkan.Dengan kelakuan indisipliner ini Aditya Ratina berharap akan dipecat,supaya ia dapat menerima pesangon cukup besar.Kecuali keluarganya,tidak ada yang tahu tentang rencananya untuk pindah kerja.

Peraturan yang mempersulit

Perusahaan Amerika "Kansas Asbestos Company" bergerak di bidang produk asbes.Ketika pada tahun 1970-an semakin banyak peraturan mempersulit produksi dan mengakibatkan biaya produksi naik,direksi perusahaan memutuskan untuk memindahkan semua pabriknya ke suatu negara Afrika Barat.Jika dihirup dalam kuantitas yang cukup besar,serat asbes diketahui bisa menyebabkan penyakit asbestosi(dalam jangka pendek) dan penyakit kanker paru(dalam jangka panjang).Dia Afrika tidak ada peraturan yang melindungi pekerja terhadap occupational diases dan di Afrika tenaga SDM-nya juga jauh lebih murah dibanding di Amerika.

Ekonomi dan Keadilan

Keadilan merupakan suatu topik penting dalam etika.Sulit sekali untuk dibayangkan orang atau instansi yang berlaku etis tetapi tidak mempraktekkan keadilan atau bersikap tak acuh terhadap ketidak adilan.
Secara khusus keadilan itu penting dalam konteks ekonomi dan bisnis,karena tidak pernah sebatas perasaan atau sikap batin saja tetapi menyangkut kepentingan dari berbagai pihak.

Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern

Bisnis modern merupakan realitas yang amat kompleks.Banyak faktor turu mempengaruhi dan menentukan kegiatan bisnis.Antara lain ada faktor organisatoris-manajerial,ilmiah-tekhnologis,dan politik-sosial-kultural.
Kompleksitas bisnis itu berkaitan langsung dengan kompleksitas masyarakat modern sekarang.Sebagai kegiatan sosial,bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern itu.Semua faktor yang membentuk kompleksitas bisnis modern sudah sering dipelajari dan dianalisis melalui pelbagai pendekatan ilmiah,khususnya ilmu ekonomi dan teori manajemen.

Money Game Bemunculan

Departemen Perdagangan mengungkapkan pertumbuhan perusahaan yang berpraktik money game.DepDag tidak menolerir praktik mney game yang berkedok usaha penjualan langsung atau pemasaran berjenjang(Multi Level marketing).
MLM adalah bisnis yang memperdagangkan barang,dan memberikan komisi atau bonus kepada anggota atatu mitra usaha atau distributordari hasil penjualan mereka dan jaringan dibawahnya.
Sedangkan praktik money game biasanya kalaupun ada produk yang dijual,tetapi sebatas kamuflase.Pemberian komisi kepada anggota bukan dari hasil penjualan barang,melainkan dari jumlah uang yang disetor.
Setiap hari ada saja perusahaan yang menjalankan bisnis money game ke tempat kami untuk minta izin(SIUPL),tapi kami tolak semua,'ujar Muhammad Tariga.
Dia menyatakan meski tidak mengantungi legalitas,praktik money game terus bermunculan di Indonesia.
Money game biasanya hanya menguntungkan kepada anggota yang bergabung diawal pendirian usaha itu.Jika pasar sudah penuh dan tidak ada anggota baru yang bisa direkrut,maka anggota terakhir akan mengalami kerugian.
Akibatnya perusahaan tidak mampu lagi memperoleh uang untuk membayar sejumlah komisi lagi anggota yang telah terekrut.
Mengingat dampak negatif yang ditimbulkan,Tarigan mengatakan instansinya terus memberikan sosialisasi dan temu wicara,agar masyrakat tidak sampai